Kamis, 14 Januari 2016

Itu Milik Kita ! Pertahankan Itu !


Itu Milik Kita ! Pertahankan Itu !

Budaya yang mungkin tidak kita temukan di daerah lain, alam yang masih asri, hijau disekeliling Kerinci Ku, hal tersebut masih bertahan dari dulu setidaknya hingga saat tulisan ini saya buat. Menjadi bagian dari Provinsi Jambi, dan terletak paling ujung dari Provinsi yang mempunyai kuliner khas ‘Tempoyak’. Terkenal dengan berbagai macam tradisi yang unik dan wisata yang berlimpah, namun sangat sedikit sekali para turis asing maupun lokal, yang berlibur di Kerinci. Mungkin karena akses menuju Kerinci yang bisa dikatakan kurang mendukung, menjadikan Kerinci sebagai daerah yang terisolir, inilah Kerinci Ku. Mungkin judul tulisan ini sedikit mengandur unsur paksaan hhehe. Tapi tenang kalian nggak dipaksa kok. Mempertahankan budaya kita sendiri itu adalah kewajiban kita, kita tak perlu harus diperingatkan atau menunggu orang lain mengklaimnya barulah kita berusaha mempertahankan. “Museum Kerinci” jangan bilang kalau kalian nggak pernah dengar teman. Trus apa pendapat kalian ?? Saya sebenarnya setuju tentang “Museum Kerinci” yang dibangun di Negara tetangga kita, namun dilain sisi saya juga nggak setuju !! Lho, gimana ini ??? Kita punya berbagai beragam budaya, salah satunya merantau ! Kita kita hitung ada berapa banya keluarga kita disana ? Cukup banyak bukan, juga tidak sedikit yang menetap sebagai warga negara disana, bahkan disana sampai di buat Kampung Kerinci sebagai bukti bahwa banyaknya masyarakat keturunan Kerinci disana. Itu menjelaskan bahwa mereka juga mempunyai hak untuk mengetahui budaya leluhur mereka, jadi nggak ada yang salah jika museum tersebut dibangun disana, sebagai pelepas rindu atau sekedar mengingat kembali tentang budaya mereka. Tapi, sisi lain diri saya memberontak, marah hingga mengucurkan keringat dingin dengan derasnya !! membuat sekujur tubuh ini basah dan membuat saya nggak nafsu makan. udah mulai ngaco nih hahaha. Saya masih  percaya untuk melakukan sesuatu yang besar harus dimulai dari yang kecil. Mereka (kita) ingin kebudayaan dan semua hal baik tentang Bumi Sakti Alam Kerinci dikenal oleh semua orang. Tapi, bukankah lebih baik kita mengenal terlebih dahulu semua yang kita miliki. Membangun museum tantang kebudayaan dan peninggalan sejarah disana. Lantas melupakan kewajiban untuk memperkenalkan kebudayaan tersebut di daerah asalnya sendiri. Ehh jangan salah paham dulu ya ! Saya nggak pernah menyalahkan pemerintah dalam hal melestarikan kebudayaan kita sendiri.  Jadi gini, saya ambil contoh dari diri saya sendiri ! Saya seorang putra asli Kerinci, kalau di Kerinci dikenal dengan istilah ‘Anak Jantan’ dan saya masih muda hhehhe dari saat dilahirkan hingga menyelesaikan SMA masih tetap di Kerinci. Hingga saya memutuskan melanjutkan studi perkuliahan di luar daerah. Udah pernah mendengar Aksara Incung Kerinci ?? (saya asumsikan udah pada tau), nah belasan tahun saya tinggal di Kerinci, dan kalian tau kapan saya mengetahui tentang keberadaan Aksara Incung Tersebut ??  Ketika saat melihat nama-nama Jalan di Sungai Penuh yang ditulis dengan bahasa Aksara Incung tersebut. Bayangkan mulai saya kecil hingga SMA. Berapa tahun saya menghabiskan waktu di Kerinci, tak sedikitpun ada pengenalan tentang Peninggalan Nenek Moyang yang satu ini. Nah, dengan kondisi seperti ini, siapa yang patut kita salahkan ?? Saya, yang saat itu seorang anak ingusan yang tidak mencari tau tentang kebudayaan nya sendiri ? atau Pemerintah yang tidak memberitahu tentang kebudayaannya kepada seorang anak ingusan (saya saat itu) ?? Jawab sendiri . . .

0 komentar:

Posting Komentar